Pengertian Awan
Awan adalah
kumpulan titik air atau kristal es diudara yang terjadi karena kondensasi uap
air di udara yang melebih titik jenuh. Terbentuknya awan dikarenakan udara yang
banyak mengandung uap air mengalami proses pendinginan sehingga mencapai titik
embun.
Proses
pendinginan terjadi karena udara terdorong ke atas sampai atmosfir, dimana
suhunya lebih rendah dibandingkan permukaan. Seiring dengan kenaikan udara
panas di ketinggian, tekanan udarapun berkurang. Kondisi ini menyebabkan udara
yang mengandung uap air menyebar dan mengalami pendinginan. Dan pada saat
mencapai titik embun, udara menyatu dengan uap air. Seluruh uap air yang
terkondensasi dalam udara tersebut membeku dan membentuk embun sehingga
terlihat sebagai butiran-butiran awan.
Terbentuknya Awan
Udara selalu
mengandung uap air. Apabila uap air meluap menjadi titik-titik air,
terbentuklah awan. Peluapan ini berlaku dengan cara:
- Bila
udara panas, lebih banyak uap terkandung didalam udara karena air lebih
cepat menguap. Udara panas yang sarat dengan air akan naik tinggi, hingga
tiba disatu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencari
dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga
banyaknya.
- Bila
awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin
besari dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya
tarikan bumi menariknya ke bawah hingga sampai satu peringkat titik-titik
itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
- Jika
titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap
dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan awan selalu berubah
bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan
mencair. Inilah yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa
hujan.
Jenis-Jenis Awan
Awan dapat
terjadi pada setiap tingkat atmosfer dimana ada kelembaban yang cukup untuk
memungkinkan kondensasi berlangsung. Lapisan atmosfer dimana awan itu berada
biasanya di lapisan troposfer, meskipun puncak beberapa badai petir sesekali
menembus lapisan diatas troposfer (tropopause).
Karena
berbagai macam suhu dan pergerakan udara di troposfer, awan bervariasi dalam
struktur dan komposisi (kombinasi dari kristal es dan air). Akibatnya, awan
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama: awan tingkat rendah, menengah dan
tinggi.
1. Awan
tinggi, berada pada ketinggian 6-12 km di atas permukaan laut
a. Cirrus
Awan cirrus adalah Awan Tingkat
Tinggi dengan ciri-ciri tipis, berserat seperti bulu burung. Pada awan ini
terdapat kristal-kristal es. Terkadang puncak awan cirrus bergerak dengan
cepat. Arah anginnya juga dapat bervariasi. Awan ini halus dan berstruktur
seperti serat, sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit. Sehingga
seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik pada horizon, dan sering
terdapat kristal es. Awan ini tidak menimbulkan hujan. Jika terkena sinar
Matahari atau Bulan tidak akan menimbulkan bayangan
b.
Cirro stratus
Awan cirro stratus adalah sebuah lapisan cadar tipis yang
biasanya menimbulkan halus. Matahari dan Bulan terlihat di garis yang jelas.
Biasanya mengental menjadi menjelang altostratus depan hangat atau daerah
tekanan rendah. Awan cirro stratus berwarna
putih cerah, kelihatan memiliki texture yang tipis dan lembut.
c. Cirro cumulus
Merupakan kelompok Awan Tingkat Tinggi antara 6 km-12
km. Awan ini terputus-putus dengan kristal-kristal es sehingga bentuknya
seperti segerombolan domba dan dapat menimbulkan bayangan. Awan cirro cumulus
adalah sebuah lapisan awan konveksi terbatas, muncul sebagai massa bulat kecil
putih atau serpih dalam kelompok atau baris dengan riak seperti pasir di pantai. Awan
cirro cumulus nampak mirip dengan awan Alto cumulus, namun kelihatan lebih
rapat menyerupai sisik ikan.
2.
Awan menengah berada pada ketinggian 3-6 km di atas
permukaan laut
a.
Alto Cumulus
Sebuah lapisan awan konveksi yang terbatas
biasanya dalam bentuk patch tidak teratur atau bulat dalam kelompok massa,
garis, atau gelombang. Alto cumulus tinggi mungkin mirip cirro cumulus tetapi
basis menunjukkan setidaknya beberapa bayangan abu-abu terang. Awan ini
kecil-kecil tetapi banyak. Biasanya berbentuk seperti bola yang agak tebal
berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu. Awan ini bergerombol
dan sering berdekatan sehingga tampaknya saling bergandengan.
b.
Alto stratus
Awan Alto stratus adalah awan yang memiliki karakter abu-abu namun sangat
terang. Karena terang, garis-garis pinggirnya tidak keliatan dan seolah-olah
awan itu menyatu dengan langit. Awan Alto stratus berpotensi bahaya, karena
dapat mengakibatkan tumbuhnya es Awan yang nampak berserat dan seragam tapi
berwarna kelabu atau kebiruan menutupi sebagian atau seluruh langit.
3. Awan rendah,
kira-kira pada ketinggian 3 km di atas permukaan laut.
a.
Strato Cumulus
Srato
cumulus adalah awan yang tebal luas dan bergumpal-gunpal
b.
Sratus
Stratus
merupakan awan yangcukup rendah dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m. Lapisannya
melebar seperti kabut dan berlapis.
c.
Nimbo Sratus
Nimbo Stratus merupakan awan yang
bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang – camping. Di Indonesia awan ini
hanya menimbulkan gerimis. Awan ini berwarna putih kegelapan yang penyebarannya
di langit cukup luas.
4.
Awan yang terjadi karena udara naik, berada
pada ketinggian 500-1500 m di atas permukaan laut.
a.
Cumulus
Awan cumulus letaknya rendah, terpisah-pisah. Bagian
dasarnya berwarna hitam dan atasnya putih berbentuk kubah seperti kapas. Puncaknya
berkepul-kepul membulat agak tinggi dan punya dasar horizontal, tebal,
terbentuknya pada siang hari dalam udara yang naik.
b.
Cumulus nimbus
Cumbulus Nimbus merupakan awan yang berwarna putih /
gelap. Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan puncaknya punya
ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan hujan dengan kilat dan
guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan deras, petir, tornado dan badai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar