Nemathelminthes
1. Ciri Umum
a. Pengertian
Nemathelminthes (dalam bahasa yunani,
nema= benang, helminthes= cacing)
disebut sebagai cacing gilig karena
tubuhnya berbentuk bulat panjang atau
seperti benang. Nemathelminthes sudah
memiliki rongga tubuh meskipun
bukan rongga tubuh sejati.
Ciri-ciri
·
triploblastik, tubuh terdiri dari 3 lapisan ( ektoderm , mesoderm dan
endoderm dengan rongga tubuh / selom semu
·
tubuh berbentuk gilig / silindris memanjang
·
alat ekskresi berupa protonefridia
·
ada yang hidup bebas, ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh
organisme lain.
Filum Nemathelminthes terdiri dari bebrapa ratus ribu
spesies, kebanyakan hidup bebas meskipun beberapa ada yang parasit.Nematoda
kurang dalam sistem peredaran darah namun memiliki sistem pencernaan yang
berkembang dengan baik.
b. Struktur Tubuh
Nemathelminthes umumnya berukuran mikroskopis,
meskipun ada yang panjang nya sampai 1 meter. Individu betina berukuran lebih
besar daripada individu jantan. Tubuh berbentuk bulat panjang atau seperti
benang dengan ujung-ujung yang meruncing.
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula
untuk melindungi diri. Kutikula ini lebih kuat pada cacing parasit yang hidup
di inang daripada yang hidup bebas. Kutikula berfungsi untuk melindungi dari
dari enzim pencernaan inang.
Nemathelminthes memiliki sistem percenaan yang lengkap
terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior,
sedangkan anus terdapat pada ujung posterior. Beberapa Nemathelminthes
memiliki kait pada mulutnya.Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah.
Makanan diedarkan ke seluruh tubuh melalui cairan pada
pseudoselom.Nemathelminthes tidak memiliki sistem
respirasi,pernapasan dilakukan secara difusi melalui permukaan tubuh. Organ
reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu berbeda.
Nemathelminthes hidup bebas atau parasit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai pengurai
sampah organik, sedangkan yang parasit memperoleh makanan berupa sari makanan
dan darah dari tubuh inangnya. Habitat cacing ini berada di tanah becek dan di
dasar perairan tawar atau laut. Nemathelminthes parasit hidup dalam inangnya.
c. Perkembangbiakan
Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara
seksual. Sistem reproduksi bersifat gonokoris, yaitu organ kelamin jantan dan betina
terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi terjadi secara internal. Telur
hasil fertilisasi dapat membentuk kista dan kista dapat bertahan hidup pada
lingkungan yang tidak menguntungkan.
2. Klasifikasi
Nemathelminthes dibagi menjadi dua kelas, yaitu
Nematoda dan Nematophora. Pada uraian berikut akan dibahas beberapa spesies
dari nematoda yang merupakan parasit bagi manusia
a. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
Ascaris adalah
salah satu contoh cacing gilig parasit, tidak punya segmentasi tubuh dan
memiliki dinding luar yang halus, bergerak dengan gerakan seperti cambuk. Cacing ini hidup di dalam usus halus manusia sehingga
sering kali disebut cacing perut.
Ascaris lumbricoides merupakan hewan dioseus, yaitu
hewan dengan jenis kelamin berbeda, bukan hemafrodit. Ascaris lumbricoides
hanya berkembang biak secara seksual. Ascaris lumbricoides jantan memiliki
sepasang alat berbentuk kait yang menyembul dari anus disebut spikula. Spikula
berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing bretina dan memindahkan sperma saat
kawin.
Infeksi cacing ini menyebabkan penyakit askariasis
atau cacingan, umumnya pada anak-anak. Infeksi ini terjadi pada saat
mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar telur ascaris.
Cacing dewasa menghasilkan telur-telur yang akan matang di tanah, saat telur ini tertelan orang, larvanya akan melubangi dinding usus, bergerak ke hati, jantung dan/atau paru-paru. Sesaat di dalam paru-paru, larva berganti kulit, setelah sepuluh hari bermigrasi lewat saluran udara ke kerongkongan tempat dimana mereka akan tertelan. Dalam usus kecil cacing dewasa kawin dan betinanya menimbun telur-telur yang akan dilepaskan keluar bersama feses. Telur dalam feses ini harus mendapain mulut orang lain untuk memulai siklus baru.
b. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
Cacing ini dinamakan cacing tambang karena ditemukan
di pertambangan daerah tropis.Cacing tambang dapat hidup sebagai parasit dengan
menyerap darah dan cairan tubuh pada usus halus manusia.Cacing ini memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil dari cacing perut.Cacing tambang Ancylostoma
memiliki ujung anterior melengkung membentuk kapsul mulut dengan 1 -4 pasang
kait kitin atau gigi pada sisi ventralnya.Kait kitin berfungsi untuk menempel
pada usus inangnnya.Pada ujung posterior cacing tambang jantan terdapat bursa
kopulasi.Alat ini digunakan untuk menangkap dan memegang cacing betina saat
kawin.Cacing betina memiliki vulva (organ kelamin luar) yang terdapat didekat
bagian tengah tubuhnya.
c. Oxyuris vermicularis (cacing kremi)
Cacing ini disebut cacing kremi karena ukurannya yang
sangat kecil. sekitar 10 -15 mm. Cacing kremi hidup di dalam usus besar
manusia.Cacing kremi tidak menyebabkan penyakit yang berbahaya namun cukup
mengganggu. Infeksi cacing kremi tidak me
merlukan perantara.Telur cacing dapat tertelan bila
kita memakan makanan yang terkontaminasi telur cacing ini.Pengulangan daur
infeksi cacing kremi secara autoinfeksi, yaitu dilakukan ole penderita
sendiri.Cacing ini bertelur pada anus penderita dan menyebabkan rasa gatal.Jika
penderita sering menggaruk pada bagian anus dan tidak menjaga kebersihan
tangan, maka infeksi cacing kremi akan terjadi kembali.
d. Wuchereria bancrofti (cacing rambut)
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
Cacing rambut dinamakan pula cacing filaria.Tempat hidupnya di dalam pembuluh limfa.Cacing ini menyebabkan penyakit kaki gajah (elefantiasis), yaitu pembengkakan tubuh.Pembengkakan terjadi karena akumulasi cairan dalam pembuluh limfa yang tersumbat oleh cacing filaria dalam jumlah banyak.Cacing filaria masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Culex yang banyak terdapat di daerah tropis.
e. Trichinella spiralis
Cacing betina dewasa melubangi dinding usus halus,
keturunan yang hidup terbawa oleh aliran darah menuju otot rangka kemudian
menjadi kista.
3. Peranan
Hampir semua jenis Nemathelminthes merugikan (patogen)
kurang detail penjelasannya
BalasHapus